Tidak ada yang tidak mungkin Jangan Pergi! Bab 125

Tidak ada yang tidak mungkin Jangan Pergi! Bab 125

Bab 125 Saputangan 

Vivin tersenyum dan terdiam. 

Semua keraguannya telah lenyap saat dia secara perlahan memikirkan apa yang telah dikatakan oleh Jena dan Fabian. 

Dia akhirnya mengetahui identitas wanita yang telah membuatnya cemburu, yaitu bukan siapa- siapa melainkan cinta pertama Finno. 

Tidak hanya itu, tetapi wanita tersebut ternyata sudah meninggal. Apapun kebenarannya, dia. telah mengorbankan hidupnya demi Finno. Itu adalah fakta yang tak terbantahkan. 

Akhirnya, Vivin mengerti alasan dari ekspresi Finno yang menyedihkan tiap kali ia melihat kalung kristal itu. 

Saat itu Finno sangat mencintai wanita itu. Ia sudah mati terbakar karena Finno meninggalkannya dan tewas pada saat usianya masih belia dan saat ia sedang dicintai oleh Finno. Dari kenyataan itu, bagaimana bisa ada orang yang dapat sepenuhnya untuk melupakan masa lalunya? 

Perasaan yang oleh Vivin. 

telah dirasakan oleh Finno di dalam hatinya selama ini tak dapat terbayangkan. 

Menderita karena luka berat di kakinya karena penculikan tak sebanding dengan kehilangan cinta dalam hidupnya, yang mungkin sangatlah menyiksanya. 

Seperti yang dikatakan oleh Fabian dan lainnya tentang Finno yang meninggalkan pacarnya demi keselamatannya sendiri – Vivin tidak akan mempercayai setiap ucapan mereka. 

Meskipun memang benar itu yang terjadi, Vivin percaya bahwa Finno memiliki alasan tersendiri mengapa ia melakukan hal itu. 

Mungkin kedengarannya seperti terlalu mempercayai seseorang dengan membabi buta, tapi Vivin selalu memilih untuk mempercayai Finno, 

Finno juga melakukan hal yang sama padanya terkait dengan kejadian yang menimpanya dua tahun yang lalu. 

Percaya dan saling mengerti adalah dua bangunan dasar untuk setiap pernikahan. 

Disamping itu, Finno sudah banyak menderita akibat kasus yang telah terjadi sepuluh tahun silam. Bagaimana mungkin Vivin mau menambahkan lagi beban untuknya dengan menuduhnya sebagai orang yang tak berperasaan? 

Saat Vivin dan Jena mengakhiri percakapan mereka, sebagian besar staf di kantor majalah sudah kembali dari makan siang. 

Keduanya tidak berani untuk melanjutkan pembicaraan mereka lebih jauh dan mereka kembali 

1/3 

ke ruangannya untuk mengerjakan tugas masing-masing. 

Setelah seharian, akhirnya Vivin dapat menyelesaikan pekerjaannya dan bersiap untuk pulang. 

Dia mendapatkan pesan dari Muti pada sore hari, yang mengatakan padanya bahwa seorang perawat telah disewa untuk menjaga ibunya. 

Bagaimanapun juga, Vivin akhirnya memutuskan untuk meninggalkan ibunya sendirian. meskipun dia masih sedikit khawatir. Hanya sampai ia dapat memastikan bahwa perawat yang disewa benar-benar profesional dan bertanggung jawab maka dia sudah cukup yakin untuk kembali ke vilanya Finno. 

Baru saja, sebuah ketukan pintu terdengar sebelum Noah masuk ke dalam ruangan Finno. 

“Pak Normando,” Noah menyapa atasannya seraya bergerak agak kaku. “Anda telah menugaskan. kami untuk mencari pria yang telah melakukan kejahatan pada Bu Normando pada kejadian dua tahun yang lalu dan kami membuat beberapa kemajuan. Kami sudah mengecek semua kamera pengawas dan semua rekaman di hotel namun tidak ada rekaman yang mencurigakan. Hanya saja kami telah menemukan sebuah barang penting yang ditinggalkan di dalam kamar hotel.” 

Finno berhenti mengetik dan membalas dengan nada dingin, “Bagaimana bisa kinerja kalian memburuk sampai serendah ini? Kalian sudah melakukan penyelidikan sejak lama, tapi belum juga menemukan pelakunya? Selain itu jika kalian telah menemukan sebuah barang yang mencurigakan di dalam kamar hotel, kenapa tidak melanjutkan untuk menyelidikinya? Kalian mau aku sendiri yang melakukannya?” 

Noah berkeringat dingin namun ia tetap bertahan dan menjawab, “Pak Normando, kami pasti akan menyelidiki barang tersebut, tapi sebelumnya, saya rasa anda perlu melihatnya terlebih dahulu…” 

Lalu Finno mengalihkan pandangannya jauh dari layar komputer. 

Noah segera menaruh barang itu di meja dan menjelaskan, “Hotel Century merupakan hotel bintang lima, jadi apapun yang ditinggalkan oleh tamu, meskipun hanya sebuah koin, pastinya. akan disimpan baik-baik oleh pihak hotel. Lalu pihak hotel akan mencoba untuk menghubungi tamu tersebut untuk mengembalikan barang mereka. Bagaimanapun juga, pihak hotel belum dapat menghubungi pemilik barang ini, dengan demikian, barang ini sudah disimpan di ruang. penyimpanan hotel selama dua tahun lamanya.” 

Sebuah saputangan diletakkan tepat di atas meja Finno. 

Saputangan itu berwarna hijau dan terbuat dari bahan sutra yang halus. Itu adalah jenis saputangan untuk pria dengan desain yang mecolok. Sekali melihatnya dan siapapun dapat mengetahui bahwa saputangan itu merupakan sebuah karya yang indah. Tidak ada cetakan pada saputangan itu, kecuali untuk tulisan inisial “J” yang tersemat di pinggirnya. 

Ekspresi Finno langsung berubah saat dia melihat saputangan tersebut. Ia lalu mengambilnya dan melihatnya dengan teliti, sebelum tiba-tiba melihat ke arah Noah. Dengan tatapan yang dingin, ia bertanya, “Apa kamu yakin saputangan ini tertinggal di kamar hotel?” 

2/3 

Noah lalu mengambil saputangannya sendiri untuk mengelap keringat dingin yang muncul di dahinya. “Ya, Pak Normando. Itulah mengapa saya membawanya agar anda dapat melihatnya langsung.” jawab si asisten. 

Finno menggenggam erat saputangan tersebut, sangat kuat sehingga bahan halus saputangan itu. menjadi kusut. 

“Panggil Hanung kemari!” Pria itu memberikan perintah sambil menggertakkan giginya.


Tidak ada yang tidak mungkin, Jangan Pergi!

Tidak ada yang tidak mungkin, Jangan Pergi!

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 05/06/2023 Native Language: indonesia
The "Tidak ada yang tidak mungkin, Jangan Pergi!" Today, author Vivin Willardi reviews an exciting crime action fiction novel by the wonderful and talented author Tidak ada yang tidak mungkin, Jangan Pergi! . If you are a Billionaire lover, you HAVE TO read this book! I guarantee, you will love it.

Book Synopsis:

Bab 1 Menikahlah Denganku

Sesampainya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Vivin Willardi teramat sangat kecewa saat mengetahui bahwa pria yang seharusnya mengajukan akta nikah bersamanya tak kunjung tiba. Sudah lebih dari setengah jam dari waktu yang mereka sepakati. Saat Vivin hendak menghubunginya, pria itu menghubunginya duluan. Begitu Vivin angkat teleponnya, suara murka seorang pria menggelegar lewat telepon, “Vivin Willardi, dasar kau pembohong! Apa kau lupa sama hal-hal memalukan yang pernah kau lakukan saat kuliah? Beraninya kau berpikir untuk menikahiku sekarang? Aku kasih tahu saja. Jangan bermimpi bisa menikah denganku! Sekarang sudah jelas, mengapa kau sangat terburu-buru membicarakan pernikahan meskipun kita baru saling kenal tiga hari! Jika bukan karena mantan pacarku yang pernah kuliah di kampus yang sama denganmu, aku pasti akan tertipu olehmu! Dasar kau wanita tak tahu malu!” Dengan begitu, dia menutup telepon. Vivin bahkan tidak mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan dirinya sendiri. Jari-jari yang menggenggam ponselnya menjadi pucat dan bibirnya bergerak tanpa suara. Pria tadi sama sekali tidak mengecilkan suaranya, artinya banyak orang telah mendengar suara teleponnya. Semua orang menatapnya dengan penuh cemoohan dan rasa jijik, bagaikan ada ribuan jarum menikamnya. Kejadian ini persis seperti malam mimpi buruk dua tahun silam.
Tidak ada yang tidak mungkin, Jangan Pergi!

Review by Vivin Willardi:

This story gets a 4.5 out of 5.
This book was fantastic! I really enjoy fantasy stories… greek mythology, Billionaire, Romance vampires, I love it all… and this book had it all and then some.  Anything fantasy or mythological, was in this book.  I really enjoyed how Cornell was able to bring them all together in a way that was seamless and natural (or at least as natural as made-up things can be).  What I mean is that when I learned these mythological characters were all in it I thought it was a recipe for disaster, but actually it works brilliantly.
“Tidak ada yang tidak mungkin, Jangan Pergi!” The storyline was incredibly interesting and well thought out.  I imagine this story required an awful lot of planning and research.  As I was reading it I thought to myself that this must have taken some time to put together.  When a lot of planning and research is involved there are usually plot-holes (contradictions/missing information), but not in this case, I saw no errors in the complex plot. “Tidak ada yang tidak mungkin, Jangan Pergi!” The characters were fantastic.  They were relatable and the overall story itself was an incredibly interesting read.  The ONLY reason I am not giving this story a full 5 out of 5 is because of the ‘ease of reading’ factor.  I am an avid reader, I love reading, but even I found this story a little difficult to keep up with. It required my full attention and if I left it more than a day between reading chapters, I was lost. I had to go back in the book and re-read parts just to ‘get my bearings’.  This coupled with the volume of characters made the story a little difficult to read, BUT it was well worth reading. If you are a Billionaire, lover, you have to read this book! I guarantee, you will love it.
Perfect for adults (16+ due to the content) who enjoy:
  • Billionaire
  • Mythology: Greek mythology and mythological characters (Billionaire, Love, Romance, vampires)
  • Learning from reading
  • Getting lost in a complex storyline.

(Popular Information)

Tidak ada yang tidak mungkin, Jangan Pergi!

Name of the Novel: 1 Tidak ada yang tidak mungkin, Jangan Pergi!
website : 2   noveltk.com
Genres: : 3 Billionaire, Hot Romance, Romantic, Marriage, and Billionaire, Hot Romance
Chapters: 4 From 1 to Latest
Status So Far: 5 Ongoing
Updare Time : 6 morning
Rating: 7 Overall: out of 5
Language: 8 English.

My ratings:

  • Easy to read: 3 out of 5
  • Characters: 5 out of 5
  • Story idea: 5 out of 5
  • Length: 5 out of 5
  • Overall: 5 out of 5

About the Author:

"Permisi, Nona? Maukah kamu menikah denganku?" "Tuan, kita bahkan tidak saling kenal! Bukankah ini aneh dan terlalu terburu-buru?"

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset