Bab 1226 Lepaskan orang
“Tuan Dave…”
Eddy melihat kondisi Dave yang menyedihkan bergegas maju untuk memapah Dave!
Saat ini hati Dave merasa lega dan memuntahkan seteguk darah.
“Tuan Dave, Tuan Dave…”
Eddy terlihat panik!
“Jangan khawatir, dia tidak akan mati…”
Tuan Graham melirik Dave lalu berkata dengan acuh tak acuh.
“Ketua Majelis Eddy, saya tidak apa–apa!”
Dave tersenyum ringan pada Eddy.
“Tuan Graham, Dave menerobos masuk ke dalam pestaku dan membunuh orang–orang Keluarga Harman, saya bersiap memberi pelajaran kepadanya!”
Robin menatap Tuan Graham dan berkata dengan nada merendah.
“Saya akan membawanya pergi, orang lainnya juga enyah dari sini…”
Tuan Graham berkata dengan acuh tak acuh.
Robin melihat Tuan Graham yang hendak membawa Dave pergi mengernyitkan keningnya.
Perlu diingat saat ini Dave sudah menjadi domba yang menunggu disembelih, jika dia melepaskan Dave saat ini maka sepertinya tidak akan ada kesempatan sebaik ini lagi ke depannya.
“Tuan Graham, Dave sudah menghancurkan vila Keluarga Harman, dan membunuh orang dari Keluarga Harman, kalau kamu membawanya pergi seperti ini, saya…”
Piak!
Robin belum sempat menyelesaikan perkataannya, dan merasakan sebuah energi angin yang menghantamnya dan membuat tubuhnya terjatuh ke tanah.
Raut wajah Tuan Graham tampak dingin dan tatapannya menatap Robin dengan tajam : “Kamu tidak dengar apa yang saya katakan?”
Robin perlahan–lahan bangkit berdiri, raut wajahnya penuh kengerian!
Orang–orang dari keluarga dan klan bela diri lainnya juga ketakutan hingga tidak berani bernafas dengan keras.
1/3
Tidak ada yang bisa melihat bagaimana Tuan Graham menyerang, sedangkan Robin sudah terhempas ke udara.
“Dengar, saya akan melakukan sesuai dengan yang Tuan Graham katakan!”
Robin tidak berani membantah.
“Ayo pergi!” Tuan Graham berkata pada Eddy.
Eddy bergegas membantu Dave dan hendak pergi.
Namun Dave melepaskan diri dari pegangan Eddy dan menggelengkan kepalanya: “Hari ini saya harus menyelamatkan Empat Tetua Iblis, kalau tidak maka saya akan mati di sini.”
“Tuan Dave, kondisimu sekarang sudah tidak menjadi tandingan orang–orang ini, kita pergi dulu!”
Eddy membujuk Dave.
“Tidak menyelamatkan mereka maka saya tidak akan pergi, walau harus mati…”
Dave berkata dengan penuh tekad,
Eddy menatap Tuan Graham dengan pasrah.
Raut wajah Tuan Graham terlihat tidak senang, namun dia tetap berbalik dan menatap Robin.
“Di mana Empat Tetua Iblis dikurung?”
Tuan Graham bertanya dengan acuh tak acuh.
Robin ragu–ragu sejenak lalu pada akhirnya berkata: “Di penjara bawah tanah!”
“Bawa saya pergi, lepaskan mereka semua…”
Nada suara Tuan Graham sangat kuat, ini adalah perintah.
Robin mengangguk dan tidak berani membantah keinginan Tuan Graham.
Tidak peduli sehebat apa Keluarga Harman, tapi tetap tidak bisa melebihi para pejabat.
Robin membawa Tuan Graham, Dave dan yang lainnya berjalan menuju ke penjara bawah tanah!
Penjara bawah tanah Keluarga Harman sangat gelap, Empat Tetua Iblis dikurung di dalamnya.
Setiap dari mereka diikat dengan pengait khusus di tulang selangka mereka untuk mencegah
mereka melarikan diri.
Dan di ruangan sebelahnya, Lionel dikurung di sana.
2/3
Setelah sekian lama berada di penjara bawah tanah, rambut Lionel acak–acakan dan raut wajahnya menjadi jauh lebih kusam.
“Putraku…”
Kemarahan Rafael seketika meledak saat melihat putranya dikurung di penjara bawah tanah oleh Robin dalam keadaan seperti ini!
“Robin, saya akan membunuhmu, apa yang kamu janjikan padaku?”
Rafael meledakkan niat pembunuh dari tubuhnya dan melayangkan tamparannya ke arah Robin.
Rafael selalu mengira Robin hanya menjadikan Lionel sebagai tahanan rumah, tapi dalam hal makanan, pakaian dan tempat tinggal seharusnya tidak terlalu keterlaluan.
Tapi tidak disangka, Robin malah mengurung Lionel di penjara bawah tanah.
Robin panik dan segera mundur!
Rafael baru saja menyerang dan Tuan Graham terlihat melambaikan telapak tangannya dan sekujur tubuh Rafael seketika tertahan di dinding dan tidak bisa bergerak.
Perlu diketahui Rafael adalah seorang Master Guru, di hadapan Tuan Graham dia bahkan tidak bisa apa–apa!
Terlihat betapa besarnya kekuatan yang dimiliki Tuan Graham.
“Tidak menganggap keberadaanku? Siapa yang berani menyerang lagi, jangan salahkan saya tidak berbelas kasihan!”
Setelah selesai berbicara, Tuan Graham menarik kembali energinya dan Rafael terduduk ke tanah.