Bab 1211 Ancaman
Natan melakukan perlawanan tapi tidak ada
Segera, Natan menjadi tawanan!
gunanya.
“Penguasa Lembah Amon, jangan melawan lagi, menyerahlah dengan patuh!”
“Harga yang harus dibayar atas perlawananmu adalah nyawa seluruh orang di Lembah Iblis!”
Robin menatap Amon dengan raut wajah penuh kemenangan.
Amon tidak mengatakan apa pun, yang membalasnya hanyalah sebuah kilatan tamparan yang bersinar!
“Hm, keras kepala…”
Robin mendengus dingin, lalu semua bawahannya langsung menyerang Amon.
Sosok Amon terus mundur setelah diserang oleh orang–orang ini!
“Formasi…”
Robin berteriak.
Segera setelah itu, beberapa bawahan Keluarga Harman mengepung Amon dan tidak berhenti mengubah posisi mereka.
Beberapa benang sutra yang tak kasat mata melesat keluar dari tangan orang–orang ini!
Lalu, beberapa orang yang terus berganti posisi itu membuat benang–benang sutra itu berubah menjadi sebuah jaring besar.
Tubuh Amon seketika dijerat oleh jaring besar.
“Hm, sekarang saya mau lihat bagaimana kamu bisa melawan!”
Robin berkata dengan penuh kemenangan.
Mata Amon memerah dan tidak berhenti meronta,
Darah di tubuhnya terus mengalir, namun Amon sama sekali tidak peduli.
Namun tidak lama kemudian, aura di tubuh Amon menjadi semakin samar dan kemudian menyemburkan seteguk darah.
Perlahan–lahan, tubuh Amon menjadi tenang.
Saat ini tubuhnya sudah seperti manusia darah.
1/3
Robin menatap Amon dan tersenyum dingin : “Apa perlu seperti ini? Apakah Lembah Iblis layak mengorbankan nyawa hanya untuk melindungi Dave?”
“Cuih…”
Amon meludah dengan keras ke arah Robin.
Namun Robin tidak peduli, dia malah menyuruh orang untuk menekan Amon dan Natan, lalu dia berjalan menuju ke dalam lembah.
Di dalam Lembah Iblis, semua orang melihat Amon yang ditangkap, hanya bisa menyerah sama sekali tidak bisa melawan!
Hingga tiba di tempat di mana Menara Setan berada!
Salomo memimpin pasukannya untuk menghentikan Robin.
Di saat Salomo melihat Amon dan Natan yang penuh dengan luka, kemarahan di tubuhnya langsung memuncak.
“Lepaskan Kakak pertama dan Kakak keduaku…..”
Salomo melotot dengan marah, aura di tubuhnya terus meledak tanpa berhenti!
Melihat Salomo dan beberapa ahli Lembah Iblis yang muncul tiba–tiba, Robin tampak sedikit kaget.
“Tidak disangka, Lembah Iblis akan bertindak hingga tahap ini, sampai mengurus orang untuk menjaga Dave!”
Robin tidak menyangka, Amon akan mengutus orang untuk menjaga Dave tanpa memedulikan keselamatannya sendiri.
Dia tidak mengerti, sebenarnya Lembah Iblis dan Dave memiliki hubungan apa.
“Lepaskan Kakak pertama dan Kakak keduaku…”
Salomo kembali berteriak.
“Lebih baik kamu melihat situasinya dengan jelas, jika kamu menyerah dengan patuh sekarang, maka kamu tidak perlu menderita, tapi jika kamu berani melawan maka saya akan membunuh
mereka!”
Setelah selesai berbicara, Robin dengan santai mengulurkan pedangnya dan mengarahkannya ke Amon.
Salomo yang melihat itu seketika tidak tahu harus berbuat apa.
“Adik ketiga, tidak perlu peduli pada kami, ingat tugas yang kuberikan kepadamu, walau harus mati kamu harus menepatinya!”
2/3
Amon berteriak pada Salomo.
“Sialan…”
Robin mengumpat lalu menghumuskan pedangnya ke perut Amon!
Amon seketika memuntahkan seteguk darah dan raut wajahnya menjadi pucat pasi.
“Kakak pertama…”
Salomo membelalak dan kemarahan memenuhi wajahnya!
“Menyerah dengan patuh, kalau kamu melawan maka pedang ini akan memenggal kepalanya!”
Robin mengancam Salomo.
Tidak lama kemudian, beberapa ahli dari Keluarga Harman berjalan menghampiri, Salomo menatap Amon dengan tatapan tidak berdaya.
Dia tidak melawan karena dia tidak bisa melihat Amon dibunuh di hadapannya begitu saja,
Amon masih ingin mengatakan sesuatu tapi tidak bisa karena darah sudah memenuhi tenggorokannya!
Setelah menangkap Salomo dan beberapa ahli Lembah Iblis, Robin menatap Menara Setan yang ada di hadapannya dengan tatapan penuh keserakahan.
“Sudah kubilang, Menara Setan tidak mungkin runtuh begitu saja.”
“Ternyata ada pada Dave, harta karun seperti ini hanya pantas dimiliki olehku!”
Robin berjalan mendekati Menara Setan perlahan–lahan.