Demi orang–orang yang ada di sekitarnya, Dave mau tidak mau harus berkompromi.
“Hahaha, Dave, kamu mulai takut, tapi sudah terlambat, kamu sudah tahu terlalu banyak jadi kamu harus mati…”
Wiwanto berkata dan menghantamkan tinjunya, cahaya hitam meledak seperti seekor hewan buas yang menerjang ke arah Dave dan yang lainnya.
Dave yang melihat itu menggertakkan giginya dan mendorong cahaya keemasan dari tubuhnya, sosoknya melompat ke atas dan menyambut serangan Wiwanto.
Bam…
Suara ledakan yang keras terdengar dan langsung membuat tubuh Dave menghantam tanah dengan keras.
Seteguk darah kembali dimuntahkan, tubuh Dave mulai menunjukkan retakan–retakan, dan cahaya keemasan di tubuhnya mulai meredup lagi.
Namun, usaha Dave yang mati–matian menangkis serangan itu membuat Yuki dan yang lainnya. tidak terluka.
“Dave…”
Yuki dan Elly memapah Dave dengan rasa sakit hati!
“Lumayan, saya tidak menyangka kamu bisa menahan satu seranganku dan tidak mati, tapi saya ingin lihat apakah kamu bisa menahan serangan ini dan tidak terbunuh…”
Cahaya hitam di tubuh Wiwanto mulai bersinar dan tidak disembunyikan lagi.
Melihat cahaya hitam di tubuh Wiwanto, Eddy terkejut dan menganga!
“Saya akan menahannya, kalian cari kesempatan untuk kabur…”
Dave menyipitkan sepasang matanya, dia tahu hari ini dia harus bertarung mati–matian, kalau tidak Yuki dan Elly akan mati di sini.
“Dave, kami tidak akan pergi, kalau mau mati, kita mati bersama…”
Elly berkata dan air mata mengalir dari matanya, dia terus menggelengkan kepalanya.
“Kita tidak harus mati…”
Tatapan Yuki tiba–tiba berubah menjadi sedingin es, dan mengeluarkan belati lalu menyayat lengannya dengan keras.
Sebuah luka sayatan muncul dan darah segar mengalir keluar.
“Dave, minum ini…”
Yuki mendekatkan lukanya pada Dave.
Melihat luka sayatan merah di lengan putih Yuki, Dave merasa tidak tega.
“Dave, kalau kamu tidak meminumnya maka kita semua akan mati di sini…”
Yuki mendesak Dave.
Dave menggertakkan giginya dan memajukan mulutnya lalu mulai menghisap darah Yuki.